Denpasar,
ON: Sejak sepekan terakhir, Badan Arkeologi Denpasar melakukan
penggalian di lokasi tertimbunnya candi dari ribuan tahun lalu
Penggalian Candi
Lokasi penggalian candi yang baru ditemukan itu berada di Jalan Trengguli Gang IV D, Denpasar, tepatnya di Pasraman (pesantren umat Hindu) Ida Resi Bhujangga Wisnawa Ganda Kusuma di Banjar Saba, Kelurahan Penatih, Denpasar.
Candi itu ditemukan pada akhir September lalu. Candi ditemukan secara tak sengaja oleh warga setempat, saat melakukan penggalian tanah untuk membuat resapan air. Candi ditemukan di kedalaman satu meter, para penggali menemukan batu padas ukuran 40 x 40 cm berderet sepanjang 1 hingga 1,1 meter.
"Karena penasaran, kami terus menggali. Kami kira ada harta karun. Ternyata, semakin digali semakin banyak kami menemukan lempengan batu padas," kata pemilik lahan, I Putu Gede Chandra Kirawan.
Temuan itu kemudian dia laporkan ke Badan Arkeologi Denpasar. Atas laporan temuan itu, tim arkeolog memutuskan untuk melakukan penggalian. Ketua Tim Peneliti dari Badan Arkeologi Denpasar, Wayan Suantika mengatakan, arkeolog menduga temuan ini adalah candi yang diperkirakan dari abad XIV masehi. "Temuan ini, bisa jadi candi terbesar di Bali," kata Wayan Suantika.
Menurut Suantika, candi yang ditemukan tidak memiliki kesamaan dengan pura-pura yang dibangun setelah abad XIV masehi."Dugaan itu juga bisa dilihat dari adanya bahan batu padas yang dilapisi oleh lapisan penguat, yang biasanya ditemukan pada bangunan pada abad XIII dan XIV," kata Suantika.
Candi terbesar yang ada di Bali saat ini adalah Candi Wasa yang terletak di Kabupaten Gianyar yang ditemukan tahun 1986. Panjang candi ini hanya 11x10 meter. "Karena itu kami menduga temuan ini lebih besar dari Candi Wasa karena yang terlihat baru 11 meter panjangnya dan belum ditemukan ujungnya," kata Suantika.
Karakteristik candi ini, kata Suantika, identik candi di wilayah Jawa Timur. Bentuknya persegi, dengan panjang dan lebar yang hampir sama. Dia menambahkan, setelah penggalian selama sepuluh hari, baru bisa dipastikan apakah akan dilakukan pemugaran atau relokasi. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan Pemkot Denpasar.
sumber
Penggalian Candi
Lokasi penggalian candi yang baru ditemukan itu berada di Jalan Trengguli Gang IV D, Denpasar, tepatnya di Pasraman (pesantren umat Hindu) Ida Resi Bhujangga Wisnawa Ganda Kusuma di Banjar Saba, Kelurahan Penatih, Denpasar.
Candi itu ditemukan pada akhir September lalu. Candi ditemukan secara tak sengaja oleh warga setempat, saat melakukan penggalian tanah untuk membuat resapan air. Candi ditemukan di kedalaman satu meter, para penggali menemukan batu padas ukuran 40 x 40 cm berderet sepanjang 1 hingga 1,1 meter.
"Karena penasaran, kami terus menggali. Kami kira ada harta karun. Ternyata, semakin digali semakin banyak kami menemukan lempengan batu padas," kata pemilik lahan, I Putu Gede Chandra Kirawan.
Temuan itu kemudian dia laporkan ke Badan Arkeologi Denpasar. Atas laporan temuan itu, tim arkeolog memutuskan untuk melakukan penggalian. Ketua Tim Peneliti dari Badan Arkeologi Denpasar, Wayan Suantika mengatakan, arkeolog menduga temuan ini adalah candi yang diperkirakan dari abad XIV masehi. "Temuan ini, bisa jadi candi terbesar di Bali," kata Wayan Suantika.
Menurut Suantika, candi yang ditemukan tidak memiliki kesamaan dengan pura-pura yang dibangun setelah abad XIV masehi."Dugaan itu juga bisa dilihat dari adanya bahan batu padas yang dilapisi oleh lapisan penguat, yang biasanya ditemukan pada bangunan pada abad XIII dan XIV," kata Suantika.
Candi terbesar yang ada di Bali saat ini adalah Candi Wasa yang terletak di Kabupaten Gianyar yang ditemukan tahun 1986. Panjang candi ini hanya 11x10 meter. "Karena itu kami menduga temuan ini lebih besar dari Candi Wasa karena yang terlihat baru 11 meter panjangnya dan belum ditemukan ujungnya," kata Suantika.
Karakteristik candi ini, kata Suantika, identik candi di wilayah Jawa Timur. Bentuknya persegi, dengan panjang dan lebar yang hampir sama. Dia menambahkan, setelah penggalian selama sepuluh hari, baru bisa dipastikan apakah akan dilakukan pemugaran atau relokasi. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan Pemkot Denpasar.
sumber
0 komentar :
Posting Komentar