BURUNG GARUDA (DEWA BURUNG)

Burung Garuda merupakan tokoh dalam mitologi hindu, budha dan Mesir kuno.
Dalam agama Hindu dan Budha, Ia merupakan wahana Dewa Wisnu, salah satu Trimurti atau manifestasi bentuk Tuhan dalam agama Hindu. Garuda digambarkan bertubuh emas, berwajah putih, bersayap merah. Paruh dan sayapnya mirip elang, tetapi tubuhnya seperti manusia. Ukurannya besar sehingga dapat menghalangi matahari. Garuda adalah seekor burung mitologis, separo manusia, separo burung


Sinar Garuda sangat terang sehingga para Dewa mengiranya Agni (Dewa Api) dan memujanya. Garuda seringkali dilukiskan memiliki kepala, sayap, ekor dan moncong burung elang, dan tubuh, tangan dan kaki seorang manusia. Mukanya putih, sayapnya merah, dan tubuhnya berwarna keemasan,


Dalam cerita saur sepu burung garuda menjadi kendaraan perang, yang digunakan oleh Brama kumbara melawan musuh-musuhnya. Burung garuda di sini sangat perkasa dan lihai dalam membawa dan melindungi Brama kumbara baik dalam berperang maupun dalam setiap penjalanannya mengintai musuh-musuhnya.


Di dalam sejarah toraja juga di kenal Burung garuda sebagai kendaraan Puang Lakipadada (bangsawan toraja) dalam mencari mustika tang mate. Dimana saat itu Puang Lakipadada kehilangan orang-orang yang dicintainya, ibu, saudaranya perempuan (Puang Mate manggura) dan bahkan para pengawal dan hamba2nya satu demi satu meninggal dunia sehingga Puang Lakipadada menjadi paranoid tentang kematian. Sehingga Puang Lakipadada mengembara dengan tedong bonga (kerbau Putih) untuk mencari mustika tang mate yang bisa membuat dirinya hidup kekal, diantaranya mengarungi teluk Bone  dengan buaya sakti mencari pulau Maniang, tempat yang di anggapnya dihuni seorang kakek tua sakti beramput  dan berjenggot putih yang memiliki mustika tersebut.
Karena Puang Lakipadada tidak sabar maka lakipadada gagal memenuhi persyaratan yang diberikan oleh orang tua sakti yaitu, puasa makan minum dan tidur selama tujuh hari tujuh malam. Karena gagal usahanya dalam mencari mustika tang mate membuat Puang Lakipadada menyadari bahwa menghindari kematian sama halnya dengan menantang kuasa Tuhan.
Kemudian Lakipadada melanjutkan pengembaraannya dengan mengendari Burung Garuda yang membawanya ke Negeri Gowa. Di Gowa lakipadada yang sudah tercerahkan menyebarkan hikmah kebajikan dan berhasil mendapat simpati dari Raja, mengobati dan membantu permaisuri raja melahirkan.

Dalam sejarah Republik Indonesia dimana Presiden pertama indonesia Ir. Soekarno dalam pengasingannya di Pulau Ende,  Nusa Tenggara Timur duduk di bawa pohon kosambi sambil termenung. Dan dari tempat inilah lahirnya lambang negara Kesatuan Republik Indonesia Burung Garuda sebagai lambang pemersatu. Yang sampai saat ini menjadi bagian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai landasan yang kokoh.

Legenda Burung Garuda sungguh luar biasa peranannya baik dalam sejarah, cerita atau dongeng serta legenda dalam kehidupan manusia dimasa-masa sebelumnya.


Penulis : Ngobrol bareng ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel BURUNG GARUDA (DEWA BURUNG) ini dipublish oleh Ngobrol bareng pada hari Sabtu, 20 Oktober 2012 . Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan BURUNG GARUDA (DEWA BURUNG)
 

0 komentar :

Posting Komentar